Personil
Sat Lantas Buleleng yang dipimpin Kasat Lantas AKP Adi Sulistyo Utomo, SIK
dalam melaksanakan tugas pengamanan rangkaian perayaan Nyepi Tahun Caka 1939
mulai dari Pelaksanaan Melasti, Pecaruan, Pengrupukan dan rangkaian pelaksanaan
Nyepi lainnya dan dalam pelaksanaan tugas di lapangan menggunakan Destar atau
Udeng sebagai pengganti tutup kepala yang biasanya menggunakan pet warna putih.Penggunaan destar atau udeng saat bertugas, sebagai bukti bahwa Satuan Lalu Lintas Polres Buleleng ikut melestarikan budaya di Bali dan Polisi Lalu Lintas sebagai satuan fungsi yang keseharian tugasnya mengatur arus lalu lintas bersentuhan langsung dengan masyarakat pengguna jalan raya.
Kasat Lantas Polres Buleleng seizin Kapolres
Buleleng AKBP I Made Sukawijaya, S.I.K, M.Si, Minggu (26/3/2017) mengatakan,
disamping turut melestarikan adat dan budaya di Bali, personil Sat Lantas yang
beragama Hindu juga bisa turut melaksanakan persembahyangan.
"Bagi personil beragama Hindu saat
melaksanakan pengamanan juga bisa turut ikut melaksanakan persembahyangan
bergabung dengan masyarakat, jadi tidak ada sekat atau pemisah antara petugas
dengan masyarakat karena kita tahu Polisi adalah penolong dan sahabat
masyarakat".
Selanjutnya untuk pengaturan arus lalu lintas
saat pelaksanaan Ogoh-ogoh, menurut Kasat Lantas pengaturan arus lalu lintas
nantinya akan fleksibel menyesuaikan jalanya upacara.
"Pada saat pengerupukan pengaturan arus
lalu lintas akan fleksibel menyesuaikan jalannya upacara, karena pelaksanaannya
mungkin bisa bersamaan di masing-masing desa atau kelurahan namun personil
tetap kita siagakan dengan kekuatan penuh di lapangan dan harapan kita
rangkaian perayaan Nyepi berjalan aman dan lancar. Jadi kita akan bekerja lebih
ekstra dan mengantisipasi pada simpang-simpang jalur alternarif untuk
pengalihan arus tersebut" pungkasnya.
